Dengan Nama Allah Yang Maha Pemurah Lagi Maha Penyayang

Alhamdulillah, masih bernyawa dan di beri kesempatan dari Allah untuk saya menempuh Hari Keputeriaan saya pada 27 Julai yang lepas. Alhamdulillah, atas peluang masa yang di berikan Allah kepada saya untuk terus mencuci dosa. Dan Astarghfirullah saya lafazkan sepenuh hati atas setiap saat yang telah saya kotorkan dengan noda dosa selama mana saya di beri kesempatan untuk bernyawa di dunia ini. Berdoa dengan sangat, agar Allah menemukan saya dengan Ramadhan bahkan dengan hikmah-hikmah yang tersembunyi di dalamnya. InsyaAllah.

Terima kasih atas ucapan dan doa dari kalian, tiada hadiah paling saya perlukan selain doa yang ikhlas dari kalian semua. Terima kasih kepada 159 orang menconteng di wall fB saya, 121 yang Private Message, 93 yang SMS dan 27+ yang called dan 4 blogger yang sudi membuat post untuk saya. Terima kasih atas ingatan. 

Hari lahir adalah hari untuk Ma dan Bapak, penghargaan kerana telah mendidik dan menjaga saya selama saya hidup. Sebagaimana Hari Konvokesyen, bukanlah 'Oh, this is my BIG day!', tetapi ia adalah hari dan hadiah untuk ibu dan bapa kita. Ah. Meskipun setiap saat kita menyanyangi dan menghargai Ma dan Bapak kita, tetaplah tidak mampu kita lunaskan akan cinta yang ada dalam hati. Sepertinya setiap hari kita mahu menyambut dan membuat kejutan-kejutan istimewa buat Ma dan Bapak tercinta. Tapi sayang, bukan kejutan istimewa yang sering saya berikan, tetapi hanya kejutan-kejutan yang menyakit dan mengecewakan mereka.

Ah. Hari Lahir sememangnya sudah terbiasa saya tempuhi dengan air mata, bermuhasabah akan bagaimana perilaku saya sebagai anak kepada mereka selama berpuluh tahun ini, bermuhasabah akan bagaimana perilaku saya sebagai hamba kepada Allah selama saya di tiupkan roh dalam jiwa, dan bermuhasabah akan bagaimana akan saya lalui Hari Pengadilan, di mana Allah saat itu akan mengadili dengan Maha AdilNYA, setiap mili-saat akan di hitung dan di tanya, " Perkara apakah yang telah kamu lakukan dengan setiap saat yang Aku beri?" OH,Tidak. Mampukah untuk saya menjawab, " Saya bermalas-malasan di atas katil", sedang MALAS itu juga dosa. Buntu.

 Saya tinggalkan video di atas sebagai ole-ole Ramadhan dari saya. Tengok sampai habis ya, sehingga bahagian juri. 

Kita masih di beri kesempatan berada di hujung Syaaban, teruslah berdoa agar bertemu dengan Ramadhan. Siapa tahu, mungkin Ramadhan lepas adalah Ramadhan terakhir kita atau pun Ramadhan akan datang inilah Ramadhan terakhir kita. 

Setiap orang ada cacat celanya, dan tiada yang maksum dengan dosa,  yok kita usaha untuk berhijrah!Bukan sekadar SATU perubahan yang BESAR, tetapi perubahan yang KECIL dalam kuantiti yang  BANYAK dan ISTIQAMAH.

Sayang selalu!