04 April 2011

Pagi ini,

Dengan Nama Allah Yang Maha Pemurah Lagi Maha Penyayang 

 727 am :: 4 April 2011

Pagi ini, gerimis turun lagi,
Bersinar titisan terbias bersama embunan pagi,

dan aku tetap setia di tepi jendela,
Merenung langit Ilahi,
mencari-cari apakah ada jalur sinar untuk terus mendamba nikmat kehambaan. Jiwa diguris gundah, kalbu bersarang rindu... Betapa jauh benar bahteraku tersasar, hilang di lautan entahkan bertemu kembali kemanusiaan...

Ah!  

Betapa hamba itu jangan pernah merasa besar atas lebihnya diri, 
betapa manusia itu selamanya manusia. Punya hati bersarang nafsu jua iman yang berombak alunannya. Menjadi celaka saat ilmu menggunung tinggi, sungguh derita maha hebat buat hamba yang kenal diri. 

Andai saja bisa dinukil melodi hati, bisa berdarah tangisan insan yang bersaksi, lantaran derita dek kesucian iman dibunuh.

Wahai Tuhan...

Ambillah dunia ini seluruhnya, kecintaan sementara yang membunuh, 
biar saja iman yang tinggal. Hidup dan matikan dalam taqwa, sehingga dijemput malaikat syurga...

Namun, hakikatnya, pendosa tetap seorang pendosa,
kadang ingat, kadang lupa..
kadang sedar, kadar hanyut..

Ah!~

Muti-ARA


18 org kaki bebel buat bising:

Woofer Storm said...

buat dosa,tetap dikira dosa...
suka entry ini...

*selamat pagi^^

Kakzakie Purvit said...

Selagi nadi berdenyut
iman digoncang syaitan bertebaran
tangkis-menangkis kena kuat
usah leka dan lelah
agar kembalinya kita
bisa tersenyum diakhirnya...

Sunah Sakura said...

sakura seringkali alpa
bila berada terlalu tinggi di atas pohon
sedangkan perdu pokok yang lebih banyak berbakti
menjadi tempat melepas lelah dan berehat

alhamdulillah ada dedaun hijau
menjadi peneman di sisi sakura
tatkala ia lupa diingatkan
pabila terleka ia diajak muhasabah diri...

terima kasih untuk kata-kata ni along...

ahmad humairi said...

Assalamualaikum,

Gerimis yang turun,
Bagaikan mutiara.

Jalur sinar tetap ada,
Di rimbunan dedaun.

Abd Razak said...

Assalamualaikum..

Semoga kedamaian dan kegembiraan Allah menjadi milikmu selamanya..

Frodo Baggins said...

tunduk selayaknya kita .. :)

Mutiara Bernilai said...

@ Woofer Storm

aish, selamat berpetang!~

Mutiara Bernilai said...

@ Kakzakie

benarlah, tiada tempat selayaknya untuk dinamakan 'rehat', melainkan di sana..itupun,jika kita layak untuk 'rehat'

Mutiara Bernilai said...

@ Sunah Mohammad

dedaunan terbias pelangi senja,
kadang nampak indah dari luarnya,
namun, siapa bisa menebak hati sang dedaunan?

luar nya aku terzahir indah bersama pelangi, namun dari dalam diri, aku terasa perit dek teriknya mentari..

mengerti ngah?

syg slalu~

Mutiara Bernilai said...

@ ahmad humairi

jalur sinar tetap ada,
harapnya jalur cahaya di dalam hati masih bisa menjadi api..

Allah~

Mutiara Bernilai said...

@ Abd Razak

Wa alaikummussalam..

insyaAllah, doakan untuk semua..
terima kasih..

^___^

Mutiara Bernilai said...

@ Frodo Baggins

!_____!

menangis laju laju~

Afida Anuar said...

salam my dear mutiara.. hakikat kita sebagai manusia macam tu la.. ada kalanya hayut, ada kalanya sedar... Allah ....jangan lah Allah hanyutkan kita selama-lamanya...

ariana said...

tentu sis mutiara ni seorang yang berjiwa seni dan puitis gitu ye..dolu2 akak pun minat sgt berpuisi sajak ni..tp sekarang..dah x menjadi dah kalau karang puisi pun hehe..bagi org muda2 cam sis pulak..

AkuMuzikFilem said...

kadang sedar, hanyut selalu.

Mutiara Bernilai said...

@ Afida Anuar

moga tak lemas dalam hanyut,
moga yang hanyut hanya permukaan,
bukan yang di tampung iman..

syg slalu!

Mutiara Bernilai said...

@ ariana's

heheh..same aje kita.
sastera milik semua.
indah,
halus,
sy suka bahasa :)

Mutiara Bernilai said...

@ AkuMuzikFilem

hanyut sampai lelah,
tp tetap xnak berubah..

!___!