13 June 2013

Kata mereka ; berlimpah keuntungan buat kedua dari kami.

Dengan Nama Allah Yang Maha Pemurah Lagi Maha Penyayang 


Nov 2012. Taman
dan kesemua dari kita akan terus terus jatuh cinta,
pada kebaikan yang bersahaja,
pada lirik senyum yang polos,
pada sentuhan kasih yang jujur hangat,
pada santun dan lemah lembutnya akhlak,
pada manis dan cantiknya perkerti,
pada hikmahnya bicara,
pada murahnya hati,
pada sederhananya penampilan,
pada redupnya pandangan mata.
bersahaja. natural. tidak terlalu menonjol dan tidak terlalu 'hilang'.
ia, sifat biasa-biasa yang kebiasaannya memberi kesan luar biasa pada hati kita.
dan terlebih sering, yang biasa-biasa inilah yang sering menempat di sanubari.
kerana yang biasa itu adalah sebuah kesederhanaan yang mendamaikan
yang akhirnya membuatkan kita jatuh cinta berkali kali. 
seperti halnya kau, aku dan dia,
manusia biasa, jauh dari sempurna.
dan ketidaksempurnaan itu membuatkan kau sempurna, 
di mata aku.

------------------------------------------------
 
Beberapa minit selepas encik bakal suami (ketika itulah) post fB event tentang jemputan ke majlis akad nikah kami berdua, seseorang yang sangat dekat di hati saya menelefon, dengan nada yang penuh bahagia-teruja-gembira (ah, saya gagal mendefinisikan sebenar- benar perasaan beliau ketika itu. Gabungan ketiga2 perasaan itu mungkin), kata dia ;


" Bunda!! Untungnya dia (encik suami) sebab akan nikahi bunda..dan untungnya bunda sebab akan menikahi dia.. "

*beliau panggil saya bunda, atas beberapa sebab. yang pastinya, beza kami hanya setahun umur.*


Hari itu, seingat saya, hari Jumaat. Saya hanya tersenyum. Lapang hati bila satu persatu sahabiah menelefon dan berSMS mengatakan perihal yang sama ; hal beruntungnya dia dan saya atas pernikahan ini. Bahkan, setiap dari mereka menceritakan hal-hal yang baik-baik tentang bakal suami saya (ketika itu).

malah setelah 5 bulan pernikahan pun, masih juga ada yang membicarakan hal 'untung' ini. Salah satunya boleh rujuk di komen blogpost sebelum ini.

5 bulan usia pernikahan, meski encik suami mengatakan, jika di bilang hari kami bertemu adalah lebih kurang baru sebulan (kami berPJJ, seorang di KL, seorang di JB), sudah banyak membuka ruang muhasabah pada diri saya sendiri. Keberuntungan yang di lihat dari orang luar bagi saya sebenarnya satu amanah untuk saya benar-benar menjadikan perasaan 'untung' itu hadir di dalam hati kami berdua.  Di mana, rasa 'untung' itu sebenarnya hadir dari rasa syukur dan qanaah dengan apa yang Allah kirimkan buat kita.

Sejujurnya,  jika mahu di buat meter kebaikan, encik suami sudah memecut laju di hadapan saya, dengan kebaikan-kebaikannya, dengan kelembutannya, dengan sabarnya dia, dengan memahaminya dia, dengan tolak ansurnya dia, dengan kasih sayangnya dia, dengan ribuan kemaafan dan redha yang berkali kali di ucapkan saat saya meminta maaf atau sebelum saya sempat meminta maaf lagi, dengan bermacam-macam pengorbanan rasa-wang-tenaga  dan semua yang telah dia lakukan buat saya, benar-benar menjadikan saya sering merasa malu sendiri dan terkadang terlebih selalu memarahi diri sendiri lantaran cuai dan teruknya layanan saya kepada dia.

Meski encik suami acapkali mengingatkan ," Usah mencari dan membuat apa yang abang suka, cukuplah dengan usahakan membuat perkara yang Allah dan Rasul suka,"

dan entah ratusan kali encik suami selalu melafazakan, " Ena jangan risau, abang akan selalu memaafkan Ena, malah sebelum sayang meminta maaf lagi abang sudah maafkan. Redha abang 100% untuk kamu, isteriku. Sungguh, abang nak sayang masuk syurga" 

Maka benarlah, pernikahan merupakan ruang perkenalan bukan sahaja dengan pasangan, tetapi perkenalan dan ruang untuk lebih memahami siapa diri kita sendiri. Lebih kenal siapa kita lalu membuka jalan untuk kita lebih mendekatkan diri kepada Tuhan yang menciptakan kita.. Kita akan lebih berlajar untuk memberi ; memberi maaf, memberi peluang baru, memberi bahagia kepada hati orang lain, memberi unconditional love, memberi penghargaan, dan memberi ruang untuk hati kita di lukai (*ini point penting, saya akan buat post tentang hal ini nanti). Sungguh, malu rasanya dengan Allah, selama ini kita merasakan bahawa kita ini begini dan begini orangnya, tetapi rupanya kita ini bukanlah begini dan begini, Allah menguji dan meletakkan kita dalam pilihan, mahu perbaiki diri atau terus terus berdegil dengan sifat-sifat buruk yang kita ada. Nyatanya, bagi diri seorang hamba, setiap masa akan di gunakan untuk memperbaiki diri demi redha ibubapa-suami malah yang paling penting adalah redha Allah. Kita bernikah ini juga kerana mahukan redha Allah kan?

Kembali kepada perihal 'untung', pada faham hati dan akal saya setakat ini, yang sememangnya cetek ini, hal untung ini semuanya layak di beri kepada semua orang, kerana kebaikan-kebaikan sering ada pada fitrah manusia, siapapun  kita, nurani cintakan kebaikan dan mahu membuat baik itu tetap ada. Yang perlu kita tambah baik-kan adalah rasa syukur dengan setiap yang kita ada dan terus terus melakukan pembaikian diri dan sifat. Kerana, keber'untung'an sesebuah pernikahan itu bukan di nilai pada awalannya, malah siapa kita di pertengahan dan pengakhirannya. 

Jika di awalnya, kita tidak sebaik mana- tidak setaat mana kepada Allah - tidak sepatuh mana kepada suami (semua orang tahu apa salah diri masing2 kan), tidak mengapa, istighfar, mohon ampun dan terus perbaiki diri. Saya yakin, tersangat yakin, bahwa Allah menetapkan kita untuk bernikah dengan si polan dan si polanah tidak lain tidak bukan kerana melalui pernikahan itu kita sebenarnya di buka jalan untuk perbaiki diri-perbaiki agama, moga sahaja mata hati kita celik untuk menyedarinya. Masih belum terlambat buat kita semua mencipta syurga rumah tangga dan mendidik rasa 'untung' dalam diri atas pasangan yang Allah hadirkan pada diri kita.

Sungguh, keberuntungan itu sentiasa ada di mana-mana..dan sungguh, setiap dari kita beruntung sekiranya kita menata hati kita pada jalan yang betul. 



Maka Allah mengilhamkan kepada jiwa itu (jalan) kefasikan dan ketaqwaan, sesungguhnya beruntunglah orang yang mensucikan jiwa itu,  dan sesungguhnya merugilah orang yang mengotorinya.
(QS. 91:8-10)



Alhamdulillah, iya, saya beruntung.


10 org kaki bebel buat bising:

Sunah Sakura said...

Allahuakbar....

Dan air mata ini menitis lagi....kali ini lebih deras....

Subhanallah....

Alhamdulillah....

[ EA ] said...

Ya Rabb, limpahkanlah kasih sayang dan rahmatMu buat sahabatku ini.

Ps : kamuuu, saya rindu bangat sama kamuu laa ♥♥

salwani :) said...

salam akak!!! saya dh lama follow akak kt blog ni n lbih kurng 2 mggu join weekenders club(tp blom join xtvt dia)... teruja saya blog yg saya follow (akak mutiara bernilai) pun kenders jgk!! harap2 nanti dpt join xtvt weekenders dgn akak n dgn yg lain... :)
*sya jumpak gambar akak kahwin dkt kenders punya group... ada seseorng mention mutiara bernilai* :D

Waqheh said...

gua rasa mcm nak nikah lagi sorang laa..

senyumSOYA said...

=) akak

saya tahu Allah sayang akak.

ehem.

Firdaus Zainal said...

Alhamdulillah. Ya! saya sangat3 beruntung menikahi Mutiara Bernilai...

Firdaus Zainal said...

Alhamdulillah. Ya! saya beruntung menikahi Mutiara Bernilai....

Pembunuh Tanpa Bayang : said...

assalamualaikum sahabt...
lama tidak mendengar khabar.

Khairina 'Izzati said...

Kakak, thanks sangat sangat untuk post ni. Tiap kali kina rasa perlu recharge hati, kina mesti cari blog akak. Jazakillah kak!

Semoga Allah limpahkan barakah kepada akak, encik suami & baby.

Take care. :)

ismail sirajudin said...

Lama tidak berkunjung....thanks mutiara bernilai atas untaian hikmah....n tahniah abg firdaus...:)